What's On

Jelajahi Wisata Ziarah Makam di Jakarta dan Pelajari Sejarahnya!


Ramadan   2024-04-16   Download

Jakarta tidak hanya pusat bisnis dan kota metropolitan, tapi juga kaya akan situs bersejarah yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah makam-makam bersejarah. Berikut ini beberapa destinasi wisata ziarah makam yang bisa kalian kunjungi di Jakarta untuk mengenal lebih dalam sejarah kota ini. 
 

1. Makam Habib Kwitang 

Berlokasi di kawasan Masjid Al Riyadh, Jalan Kembang VI, Kwitang, Jakarta Pusat, makam ini merupakan tempat peristirahatan Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi, yang lebih dikenal sebagai Habib Kwitang. Di makam yang sama, juga terdapat makam putra dan cucunya, serta menantunya. Habib Ali menuntut ilmu di Yaman Selatan selama kurang lebih empat hingga enam tahun. Kemudian Habib Ali melanjutkan pendidikannya di Makkah. Beliau pulang ke Tanah Air pada 1898. Setibanya di Indonesia, Habib Ali mempersunting Syarifah Aisyah. Beliau berprofesi sebagai pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Meski bekerja pada pagi dan siang hari, Habib Ali masih menyempatkan diri untuk mengajar taklim di Masjid Al Makmur Tanah Abang. Semakin banyaknya murid, Habib Ali akhirnya membawa taklimnya itu ke Masjid Kwitang yang didirikan pada tahun 1911, yang hingga kini menjadi lokasi persemayaman beliau di samping masjid. 

 

2. Makam Habib Cikini 

Terletak di Jalan Sekolah Seni, Menteng, Jakarta Pusat, makam Habib Cikini menjadi saksi bisu perjalanan dakwah Al Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi, seorang tokoh penyebar Islam terkemuka. Istri beliau, Syarifah Rogayah, yang adalah adik perempuan dari pelukis terkenal Raden Saleh, juga dimakamkan di sini. Makam ini kini berada di dalam kompleks apartemen Menteng Park.

Habib Cikini merupakan tokoh penyiar agama Islam yang dihormati masyarakat sekitar. Hingga akhirnya dia wafat pada tahun 1879 dan dimakamkan di Cikini. Lokasi makam Al Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi berdekatan dengan Taman Ismail Marzuki dan juga Masjid Jami' Al-Ma'mur, yakni masjid yang menyimpan sejarah dari kerabatnya, yakni Raden Saleh.

 

3. Makam Pangeran Jayakarta

Mungkin belum banyak yang tahu tentang makam ini yang terletak di Jatinegara Kaum, Klender, Jakarta Timur. Makam ini diyakini sebagai tempat peristirahatan Pangeran Jayakarta, tokoh yang berperan penting dalam melawan kolonial Belanda. Saat memasuki area makam, pengunjung akan disambut dengan dua gapura besar. Di lokasi ini juga terdapat Masjid Jami Assalafiiyah yang didirikan oleh Pangeran Jayakarta untuk mengumpulkan para pejuang dan ulama dalam melawan penjajah kala itu. Dibangun oleh Pangeran Jayakarta pada tahun 1620 M. Kawasan Jatinegara dulunya adalah hutan belantara yang dihuni oleh keturunan keluarga Pangeran Achmad Djakerta dan menggunakan bahasa Sunda untuk berkomunikasi. Setelah pemerintahan di Jatinegara diresmikan, orang-orang dari Banten secara berangsur-angsur mulai berdatangan ke wilayah ini. Nama Jatinegara sendiri memiliki arti "negara sejati" yang dapat diartikan sebagai deklarasi bahwa Jatinegara menggantikan Jayakarta yang telah habis terbakar. Saat berperang, mereka tidak kembali ke Banten tetapi menyingkir ke sebelah timur Jayakarta dan membangun pemerintahan baru di kawasan Jatinegara yang dikenal sebagai Jatinegara Kaum.

 

Wisata ziarah makam ini tidak hanya memberikan pengalaman spiritual, tapi juga memungkinkan kita untuk menyelami lebih dalam sejarah Jakarta dan peran penting beberapa tokohnya dalam perjalanan sejarah Indonesia. Selamat menjelajah dan merenungkan sejarah lewat wisata ziarah di Jakarta!